IKNTimes.Com – Ibu Kota Nusantara (IKN) akan memiliki kawasan ekowisata terpadu pada tahun 2028 mendatang.
Kawasan ini akan mencakup Taman Safari, fasilitas glamourous camping (glamping), serta pusat anggrek.
Kehadiran destinasi wisata ini diharapkan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara serta mendukung pengembangan IKN sebagai kota berkelanjutan.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa proyek ini akan melengkapi Miniatur Hutan Hujan Tropis yang sudah lebih dahulu hadir di kawasan tersebut.
“Investor untuk proyek ini adalah Boy Garibaldi Thohir sebagai pemimpin konsorsium, yang memang memiliki niat untuk membangun Taman Safari di wilayah ini,” ujar Basuki dalam keterangannya kepada Kompas.com yang dilansir IKNTimes.Com pada Senin (17/2/2025).
Taman Safari IKN Mulai Dibangun Akhir 2025
Taman Safari di IKN akan dibangun di atas lahan seluas 225 hektare dan saat ini sedang dalam tahap perancangan oleh PT Taman Safari Indonesia.
Proses konstruksi direncanakan dimulai pada akhir tahun 2025 dan ditargetkan rampung dalam dua tahun, yaitu pada 2027.
Taman Safari ini akan mengusung konsep rekreasi sekaligus edukasi mengenai keanekaragaman satwa Nusantara.
Pengunjung akan diajak untuk lebih mengenal berbagai jenis fauna asli Indonesia melalui pengalaman wisata yang interaktif dan mendidik.
“Kami ingin menjadikan Taman Safari di IKN sebagai pusat konservasi dan edukasi satwa. Dengan begitu, wisatawan tidak hanya berlibur, tetapi juga memperoleh wawasan lebih tentang pentingnya perlindungan satwa,” tambah Basuki.
Glamping dan Pusat Anggrek Masih dalam Tahap Lelang
Selain Taman Safari, kawasan ekowisata ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas glamping dan pusat anggrek.
Namun, kedua fasilitas tersebut masih dalam tahap lelang untuk mencari investor yang tepat. Targetnya, seluruh proyek ekowisata ini bisa terealisasi dalam tiga tahun ke depan.
Pusat anggrek akan menjadi bagian penting dalam kawasan ekowisata ini, mengingat Indonesia memiliki ribuan spesies anggrek yang tersebar di berbagai daerah.
Kehadiran pusat ini diharapkan dapat menjadi wahana edukasi dan pelestarian keanekaragaman hayati, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi berbasis lingkungan.
Meningkatkan Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Pemerintah berharap kawasan ekowisata ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat sekitar.
Dengan kehadiran Taman Safari, glamping, serta pusat anggrek, diharapkan akan tercipta lebih banyak lapangan kerja serta peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan IKN.
Selain itu, kawasan ini juga akan menjadi destinasi wisata unggulan yang selaras dengan visi pembangunan IKN sebagai kota hijau dan berkelanjutan.
Kombinasi antara wisata alam, edukasi, dan konservasi diharapkan dapat menarik minat wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam serta mengenal lebih jauh tentang flora dan fauna Indonesia.
Dengan adanya kawasan ekowisata terpadu ini, IKN semakin menunjukkan potensinya sebagai pusat pariwisata dan konservasi yang modern dan berwawasan lingkungan.
Pembangunan ini juga menjadi langkah strategis dalam menjadikan IKN sebagai kota yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.(*)